DEPOK- Jasa penitipan motor menjamur di kota Depok. Banyaknya penggunaa kendaraan roda dua ini menambah usaha titip motor pun menjamur.Jasa titip motor mudah ditemui di semua stasiun kereta api yang ada di Depok. Mulai dari stasiun Universitas Indonesia, Pondok Cina, Depok Baru, sampai Bojong Gede.
Di penitipan motor stasiun Depok Lama misalnya, terdapat 14 jasa penitipan motor di sepanjang jalan stasiun Depok Lama. Sedangkan di sekitar stasiun Depok Baru, ada sedikitnya tiga tempat penitipan motor.
Salah satu
contohnya adalah tempat penitipan motor pada stasiun kereta pondok cina
depok,di sana terdapat sekitar 4 buah tempat pentipan. Meski banyak tempat
penitipan motor yang letaknya bersebelahan, masing-masing tempat ini tidak
pernah kehabisan pelanggan. Semakin hari justru semakin banyak kendaraan roda
dua yang menjejali tempat titip ini.
Biaya tarif harian
Rp 3.000 per hari,mulai jam 05.00-22.00 pemilik sepeda motor bisa memarkirkan
kendaraannya dari pagi hingga malam hari. Jika motornya sampai menginap,
pelanggan
dikenakan tarif Rp.7000.pemilik kendaraan hanya bisa mengambil
kendaraannya sampai dengan jam 22.00 (10 malam) selebihnya tidak dilayani.
Diakui
pemilik titip motor, harga Rp 3.000 merupakan kesepakatan bersama. Sehingga
walaupun banyak usaha sejenis, tidak ada satupun yang dirugikan.
Awalnya pemilik
lahan adalah seorang Masinis kereta,karena dia sudah pensiun,jadi beliau
memanfaatkan sebuah lahan kosong di samping rel kereta tepatnya pada stasiun
pondok cina depok yang bekerja sama dengan 3 orang temannya.
Dengan pendapatan bersih
250 ribu hingga 1.5 juta per hari, banyak orang yang tertarik berinvestasi di lahan
titip motor ini. Tidak perlu mengeluarkan modal tambahan. Asal ada tempat
kosong, itu sudah bisa dijadikan bisnis titip motor ini. Kebanyakan pemilik
titip motor memang hanya menyediakan tempat dan bukan lahan kosong.
Hal ini diakui Handoko,
seorang pemilik titip motor, yang ingin menambah tempat untuk usaha titip
motornya. Keterbatasan lahan di jalan Depok Baru mengurungkan niatnya untuk
menambah pendapatan usahanya.
"Awalnya
mau ditingkat,
kaya di mal-mal.
Tapi, itu kayaknya nggak mungkin," akunya. "Sambil lihat saja.
Kalau ada yang mau lepas tempat, kemungkinan beli.''
Kendala yang dihadapi
saat ini berkaitan dengan pengadaan tanah ataupun bangunan rumah. Banyak
pemilik usaha titip motor yang mengaku ingin menambah tempat. Namun, ketiadaan
tempat kosong
dan tingginya harga jual tanah atau bangunan sering menjadi bahan
pertimbangan kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar