Rabu, 03 Juli 2013

Budaya Organisasi


BUDAYA ORGANISASI
A.    Pengertian Budaya Organisasi
Kultur Organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.  Sistem makna bersama adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. (Robbins  dan Judge 2008:256)
Budaya dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh untuk menginterpretasikan pengalaman dan mengha-silkan perilaku social. (Luthans, 2006:47)
Budaya organisasi merupakan kesepa-katan (komitmen) bersama tentang nilai-nilai bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat semua orang dalam organisasi yang bersangkutan.(Siagian, 1995:126)
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia salah satunya adalah dalam suatu organisasi.

Budaya organisasi adalah suatu sistem dari panutan nilai-nilai yang secara bersama diikuti dan diatuhi oleh anggotanya. Nilai panutan ini membatasi dan menggarahkan cara anggota berperilaku dan bekerja. Budaya organisasi sengaja dirumuskan dan diturunkan dari visi misi perusahaan.Brown dalam bukunya mendefinisikan Budaya organisasi sebagai bentuk keyakinan, nilai, cara yang bisa dipelajari untuk mengatasi dan hidup dalam organisasi, budaya organisasi itu cenderung untuk diwujudkan oleh anggota organisasi.
B.    Karakteristik Budaya Organisasi
Budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa karakter yaitu :
1.      Inovasi dan pengambilan resiko : Tingkat daya pendorong karyawan untukbersikap inovatif dan berani mengambil resiko.
2.      Perhatian terhadap detail : Tingkat tuntutan terhadap karyawan untuk mampu  memperlihatkan ketepatan, analisis, dan perhatian terhadap detail.
3.      Orientasi terhadap hasil : Tingkat tuntutan terhadap manajemen untuk lebih          memusatkan perhatian pada hasil, dibandingkan perhatian pada teknik dan proses yang digunakan untuk meraih hasil tersebut.
4.      Orientasi terhadap individu : Tingkat keputusan manajemen dalam mempertimbangkan efek- efek hasil terhadap individu yang ada di dalam organisasi.
5.      Orientasi terhadap tim : Tingkat aktivitas pekerjaan yang diatur dalam tim, bukan secara perorangan.
6.      Agresivitas : Tingkat tuntutan terhadap orang-orang agar berlaku agresif dan bersaing, dan tidak bersikap santai.
7.      Stabilitas : Tingkat penekanan aktivitas organisasi dalam mempertahankanstatus quo berbanding pertumbuhan.
Masing-masing karakteristik ini berada dalam suatu kesatuan, dari tingkat yang rendah menuju tingkat yang lebih tinggi. Menilai suatu organisasi denganmenggunakan tujuh karakter ini akan menghasilkan gambaran mengenai budaya organisasi tersebut. Gambaran tersebut kemudian menjadi dasar untuk perasaan saling memahami yang dimiliki anggota organisasi mengenai organisasi mereka, bagaimana segala sesuatu dikerjakan berdasarkan pengertian bersama tersebut, dan cara-cara anggota organisasi seharusnya bersikap.
C.     Sumber-sumber Budaya Organisasi
Menurut Tosi, Rizzo, Carrol, budaya organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
  1. Pengaruh umum dari luar yang luas :Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat  dikendalikanatau hanya sedikit dapat dikendalikan oleh organisasi.
  2. Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat : Keyakinan-keyakinan dn nilai-nilai yang dominan dari masyarakat luas misalnya kesopansantunan dan kebersihan.
  3. Faktor-faktor yang spesifik dari organisasi : Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Keberhasilan mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.
D.     Fungsi Budaya Organisasi
Dengan adanya budaya organisasi yaitu dengan adanya nilai-nilai yang dimengerti,  ditanamkan, dan dilakukan oleh pelaku organisasi budaya organisasi dapat memberikan manfaat yang baik bagi jalannya suatu organisasi agar dapat terus berjalan dengan produktif dan memberikan perkembangan yang positif dari hari ke hari.Budaya organisasi berfungsi sebagai pegangan seluruh jajaran perusahaan. Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
1.    Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
2.    Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3.    Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
4.    Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
5.    Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

E.    Tipologi Budaya Organisasi

Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi.
1.    Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2.      Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3.      Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4.      Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.
Referensi :