Minggu, 16 Desember 2012

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI



I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan bawahannya.

Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.

Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. 

B.     Tujuan Penulisan

Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 1, dibuatnya Tulisan ini agar pembaca dapat mengetahui mengenai teori mengenai komunikasi dalam organisasi. Dan diharapkan pula informasi ini dapat menjadi referensi dalam pembelajaran materi komunikasi organisasi.






II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Komunikasi
       Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.
       Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214). Manajemen sering mempunyai masalah tidak efektifnya komunikasi. Padahal komunikasi yang efektif sangat penting bagi para manajer, paling tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah proses melalui mana fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka. Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan. Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi dengan pihak lain. Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan komunikasi, baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand Phone dengan bawahan, staf, langganan dsb. Manejer melakukakan komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.

Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
     Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
a)      Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi.  Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
b)      Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
·         Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan.  Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.  Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
1.      Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
2.      Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
3.      Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus sebagai pribadi.
4.      Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.

·         Berkaitan dengan pesan atau message.  Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.  Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
c)      Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.  Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d)     Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.  Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
2.      Unsur – Unsur Komunikasi
Dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang mutlak harus dipenuhi karena merupakan suatu bentuk kesatuan yang utuh dan bulat . Bila salah satu unsur tidak ada , maka komunikasi tidak akan pernah terjadi . Dengan demikian , setiap unsur dalam komunikasi itu memiliki hubungan yang sangat erat dan slaing ketergantungan satu dengan lainnya . Artinya , keberhasilan komunikasi ditentukan oleh semua unsur tersebut . Unsur - unsur komunikasi yaitu : 
  1. Komunikator / pengirim / sender . Merupakan orang yang menyampaikan isi pernyataannya kepada komunikan . Komunikator bisa tunggal , kelompok , atau organisasi pengirim berita . Komunikator bertanggung jawab dalam hal mengirim berita dengan jelas , memilih media yang ocok untuk menyampaikan pesan tersebut , dan meminta kejelasan apakah pesan telah diterima dengan baik . Untuk itu , seorang komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi harus memperhatikan dengan siapa dia berkomunikasi , apa yang akan dia sampaikan , dan bagaimana cara menyampaikannya .
  2. Komunikan / penerima / receiver .
Merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator . Dalam proses komunikasi , penerima pesan bertanggung jawab untuk dapat mengerti isi pesan yang disampaikan dengan baik dan benar . Penerima pesan juga memberikan umpan balik kepada pengirim pesan untuk memastikan bahwa pesan telah diterima dan dimengerti secara sempurna .
  1. Saluran / media / channel .
Merupakan saluran atau jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan dan sebaliknya . Pesan dapat berupa kata - kata atau tulisan , tiruan , gambaran atau perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui berbagai channel yang berbeda seperti telepon , televisi , fax , photo copy , email , sandi morse , semaphore , sms , dan sebagainya . Pemilihan channel dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan( Wursanto , 1994 ) .

3.      Cara Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver).
Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
a.       IDE (gagasan) => Si Sender
b.      PERUMUSAN
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
c.       PENYALURAN (transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb
d.      TINDAKAN
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
e.       PENGERTIAN
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
f.       PENERIMAAN
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).

Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.

Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual. Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.

4.      Hambatan Komunikasi

Pada sebuah proses komunikasi yang terjadi terkadang kita juga akan mengalami banyak hambatan dalam berkomunikasi. Beberapa Hambatan Komunikasi adalah :
·         Hambatan sematik
Komunikasi yang disebabkan oleh fakor bahasa yg digunakan oleh para pelaku
Komunikasi
·         Hambatan mekanik
Komunikasi yang disebabkan oleh factor elektrik, mesin atau media lainnya
·         Hambatan antropologis
Hambatan yang disebabkan oleh perbedaan pada diri manusia
·         Hambatan psikologis
Hambatan yang disebabkan oleh factor kejiwaan.




5.      Klasifikasi Komunikasi
Di bawah ini ada beberapa klasifikasi komunikasi dalam organisasi yang di tinjau dari beberapa segi :

1)      Dari segi sifatnya :
a.       Komunikasi Lisan
komunikasi yang berlangsung lisan / berbicara
contoh: presentasi
b.      Komunukasi Tertulis
komunikasi melalui tulisan
Cth: email
c.       Komunikasi Verbal
komunikasi yang dibicarakan/diungkapkan
cth: curhat
d.      Komunikasi Non Verbal
komunikasi yang tidak dibicarakan(tersirat)
cth: seseorang yang nerves (gemetar)

2)      Dari segi arahnya :

a.       Komunikasi Ke atas
komunikasi dari bawahan ke atasan
b.      Komunikasi Ke bawah
komunikasi dari atasan ke bawahan
c.       Komunikasi Horizontal
komunikasi ke sesama manusia / setingkat
d.      Komunikasi Satu Arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik)
e.       Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi

3)      Menurut Lawannya :

a.       Komunikasi Satu Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
contoh:berbicara melalui telepon
b.      Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok
Contoh: kelompok satpam menginterogasi maling
c.       Kelompok Lawan Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain
Contoh: debat partai politik

4)      Menurut Keresmiannya :

a.       Komunikasi Formal
Komunikasi yang berlangsung resmi
Contoh: rapat pemegang saham
b.      Komunikasi Informal
Komunikasi yang tidak resmi
Contoh : berbicara dengan teman


III
PENUTUP
1.      Kesimpulan
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau ‘common” dalam Bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”.  Atau dengan ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan atau sikap kita dengan partisipan lainnya.  Kendala utama dalam berkomunikasi adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama.
Komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi, yaitu:
Fungsi informatif yaitu Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi (information-processing system). 
Fungsi Regulatif yaitu Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. 
Fungsi Persuasif yaitu Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. 
Fungsi Integratif yaitu Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. 

Komunikasi mempunyai 3 Unsur yaitu:
-          Komunikator / pengirim / sender
-          Komunikan / penerima / receiver .
-          Saluran / media / channel .




DAFTAR PUSTAKA







Jumat, 02 November 2012

contoh penerapan organisasi di lingkungan sekitar


I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Organisasi adalah sistem sosial yang dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat dan lainnya. Organisasi terdiri dari subsistem yang saling terkait yang memenuhi fungsi-fungsi khusus. Sistematis perjanjian antara orang-orang untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi adalah objek studi Ilmu Manajemen, juga terdapat dari disiplin lain seperti sosiologi, ekonomi dan psikologi.
Organisasi dibagi menjadi 2 macam,yaiti :Organisasi Formal dan Organisasi Informal.
Disini saya akan memberikan contoh penerapan organisasi informal pada lingkungan mahasasiwa.

Tujuan
Tujuan dari dibuatnya tulisan  ini selain untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah Teori Organisasi Umum 1,saya juga ingin berbagi pengetahuan mengenai suatu organisasi dan seperti apa contohnya.

II
PEMBAHASAN

HIMPUNAN MAHASISWA LAMANDAU  SEMARANG
(HIMS)

Himpunan Mahasiswa Lamandau Semarang adalah sebuah organisasi/perkumpulan Mahasiswa yang berasal dari Lamandau Kalimantan Tengan yang berada di semarang.
Tujuan Dari Himpunan ini adalah untuk Mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa/i lamandau di semarang serta menjadikan HMLS sebagai wadah untuk belajar berorganisasi,bersosial,berpendapat,dan mengembangkan diri.

Sedangkan Misi dari HIMS sendiri adalah :
1.         Mengadakan kegiatan rutin harian,mingguan maupun bulanan.
2.         Mengadakan event event yang bermanfaat serta berguna bagi mahasiswa/i khususnya dan masyarakat pada umumnya.
3.         Mengembangkan ide ide kreatif dari para anggotanya.
4.         Bersikap kreatif,cerdas,aktif,dan kritis dalam keseharian bagi anggotanya. 
5.         Menjalankan Organisasi berlandaskan kepada UUD 1945 dan filosofi Pancasila.


Semakin banyaknya mahasiswa lamandau yang menempuh pendidikan perkuliahan di seluruh daerah-daerah khususnya di kota semarang makan untuk mempermudahkan komunikasi,koordinasi dan publikasi maka di perlukan suatu wadah yang mampu menaungi dan menampung seluruh aspirasi mahasiswa yang ada di kota semarang maka perlu di bentuk sebuah organisasi kemahasiswaan untuk mempelancar dan mengkoordinir seluruh aspirasi mahasiswa, karena mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa khususnya estafet penerus kabupaten lamandau untuk segera mengorganisasikan dirimelalui suatu bentuk organisasi yang diberi nama :

HIMPUNAN MAHASISWA LAMANDAU SEMARANG ( HIMA SEMARANG )
yang pokok-pokok aturannya dan susunan organisasinya ditetapkan di
dalam Anggaran Dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) sebagaimana
terjabar.
Anggaran Dasar
Pasal 1
NAMA
Organisasi ini bernama HIMPUNANAN MAHASISWA LAMANDAU SEMARANG ( HIMA SEMARANG)
Pasal 2
KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA
HIMA LAMANDAU SEMARANG berkedudukan di semarang.
Pasal 3
WAKTU
HIMA LAMANDAU SEMARANG dibentuk pada tahun 2012, dan didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4
BENTUK DAN SIFAT
HIMA LAMANDAU SEMARANG bersifat independent (mandiri)
Pasal 5
DASAR DAN ASAS
Hima lamandau semarang berasas kan pancasila
Pasal 6
MAKSUD DAN TUJUAN
(1) Maksud pendirian HIMA LAMANDAU SEMARANG adalah menyediakan tempat untuk koordinasi, kominikasi, menyerap aspirasi dan mejalin seliaturahmi.
 (2) Tujuan pendirian HIMA LAMANDAU SEMARANG adalah :
a. Meningkatkan dan memelihara ikatan silaturahim yang erat di antara sesame   mahasiswa lamandau di semarang.
b. meningkatkan mutu SDM.
c. menampung dan menyalurkan aspirasi kepada pemerintah kabupaten lamandau.
Pasal 7
VISI DAN MISI
(1) Visi HIMA LAMANDAU SEMARANG, bersatu, dinamis, maju dan membawa manfaat bagi KABUPATEN LAMANDAU DAN MASYARAKAT SECARA luas.
(2) Misi HIMA LAMANDAU SEMARANG adalah :
a. Melaksanakan kegiatan-kegitan yang membawa kontribusi positif bagi mahasiswa lamandau di semarang
b. Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
c. Melaksanakan kegiatan lainnya yang berhubungan dalam rangka menjalin
dan mempererat persaudaraan antar sesame mahasiswa lamandau di semarang.
d. Menjalin kerjasama dengan pemerintah kabupaten lamandau dan organisasi kemasyarakatan lain gunameningkatkan sumber daya manusia.
Pasal 8
ASET, PEMANFAATAN DAN PENGALIHAN
(1) Aset HIMA LAMANDAU SEMARANG adalah semua kekayaan dan harta benda yang diperoleh darisumber yang sah, yang terdiri dari pangkal kekayaan, iuran anggota, hasil usaha serta sumbangan dan perolehan lainnya yang tidak mengikat.
(2) Aset HIMA LAMANDAU SEMARANG dimanfaatkan hanya untuk kepentingan pelaksanaan programhima lamandau semarang kegiatan yang disetujui oleh Rapat Umum Anggota.
(3) Dalam hal HIMA LAMANDAU SEMARANG berubah menjadi suatu organisasi berbentuk lain, pengalihanaset diputuskan melalui Rapat Umum Anggota.
Pasal 9
KELEMBAGAAN ORGANISASI
HIMA LAMANDAU SEMARANG terdiri atas tiga unsur yaitu dewan pelindung,Dewan Pembina dan dewan pengurus.
Pasal 10
ANGGOTA
(1) Anggota HIMA LAMANDAU SEMARANG merupakan unsur tertinggi.
(2) Kedaulatan tertinggi dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Umum Anggota.
(3) Persyaratan keanggotaan, wewenang, dan tanggung jawab diatur dengan Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 11
RAPAT UMUM ANGGOTA
(1) Rapat Umum Anggota ( RUA ) merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan
HIMA LAMANDAU SEMARANG.
(2) Rapat Umum Anggota dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurangkurangnya setengah dari jumlah anggota ditambah satu.
(3) Keputusan Rapat Umum Anggota ditetapkan dengan cara musyawarah untuk
mufakat.
(4) Dalam hal cara tersebut dalam ayat (3) tidak tercapai, keputusan diambil
dengan persetujuan sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota yang hadir ditambah satu.
(5) Rapat Umum Anggota dapat diselenggarakan setiap saat apabila diperlukan, dan diusulkan oleh sekurang-kurangnya setengah dari jumlah anggota
ditambah satu.
(6) Rapat Umum Anggota diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam 1 (satu)
tahun.
(7) Rapat Umum Anggota berwenang :
a. Menyusun, mengubah, menetapkan, dan mengesahkan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Memilih dan memberhentikan Dewan Pembina dan dewan Pengurus.
c. Mengesahkan program kerja.
Pasal 12
DEWAN PELINDUNG
(1) Dewan pelindung adalah bupati lamandau dan ketua DPRD lamandau.
(2) Dewan Pembina adalah orang ang di tunjuk dan di minta oleh kepengurusan dalam rapat umum anggota.
(3)Persyaratan keanggotaan, wewenang, dan tanggung jawab Dewan Pembina
diatur dengan Anggaran Rumah Tangga.
(3) Dewan Pembina berfungsi sebagai pembina yang memberi wawasan,
pertimbangan, dan arahan.
(4) Keputusan Dewan Pembina diambil melalui Rapat Dewan Pembina.
Pasal 13
DEWAN PENGURUS
(1) Dewan pengurus merupakan lembaga operasional.
(2) Persyaratan keanggotaan, wewenang, dan tanggung jawab Dewan pengurus
diatur dengan Anggaran Rumah Tangga.
(3) Dewan pengurus berfungsi sebagai koordinator dan pelaksana kegiatan.
(4) Dewan pengurus dipimpin oleh seorang Ketua  yang di bantu oleh sekertaris dan bendahara yang pemilihannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 15
LAPORAN PETANGGUNGAJAWABAN DEWAN PENGURUS
(1) Laporan perkembangan organisasi dan pertanggunganjawab aset disampaikan oleh Dewan pengurus kepada Anggota melalui Rapat Umum Anggota.
Pasal 16
PERUBAHAN DAN PENAMBAHAN
Perubahan dan atau penambahan ketentuan Anggaran Dasar dilakukan dan disahkan melalui Rapat Umum Anggota yang secara khusus diselenggarakan untuk maksud tersebut.
Pasal 17
PERATURAN PERALIHAN
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Dasar ini, atau di dalam Anggaran Rumah Tangga nantinya, akan diputuskan melalui Rapat Umum Anggota.


Pasal 18
PENUTUP
Anggaran Dasar ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : SEMARANG/ NATAKAN TEMPAT NYA
pada tanggal :


Anggaran Rumah Tangga
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
PERSYARATAN
(1) Seluruh mahasiswa lamandau yang menempuh pendidikan di kota semarangt menjadi anggota HIMA LAMANDAU SEMARANG.
Pasal 2
TATA CARA
Untuk menjadi Anggota diwajibkan:
(1) Mengisi formulir berisi pernyataan menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga HIMA LAMANDAU SEMARANG.
(2) Melengkapi dokumen dan persyaratan administrasi yang ditetapkan.
Pasal 3
JENIS KEANGGOTAAN
Menurut jenisnya, status keanggotaan dapat dibedakan menjadi :
(1) Anggota biasa merupakan anggota di luar kepengurusan
(2) Anggota kepengurusan merupakan anggota yang masuk dalam struktur kepengurusan.
Pasal 4
KEWAJIBAN ANGGOTA
Setiap Anggota berkewajiban :
a. Menjaga nama baik bangsa Indonesia;
b. Menjaga nama baik HIMA LAMANDAU SEMARANG;
c. Menghormati hukum nasional Indonesia dan hukum setempat;
d. Mentaati peraturan HIMA LAMANDAU SEMARANG;
e. Mendukung program HIMA LAMANDAU SEMARANG;
f. Menghindarkan diri dari setiap perbuatan yang dapat merugikan HIMA LAMANDAU SEMARANG;
g. Membayar iuran keanggotaan HIMA LAMANDAU SEMARANG.
Pasal 5
HAK ANGGOTA
Setiap Anggota memiliki hak:
a. Mengajukan pendapat, usul dan saran secara lisan dan atau tertulis;
b. Memilih dan dipilih menjadi pengurus;
c. Mendapatkan perlindungan dan perlakuan sama berdasarkan prinsip kesetaraan;
d. Berpartisipasi pada kegiatan HIMA LAMANDAU SEMARANG.

BAB II
LARANGAN DAN BATASAN
Pasal 6
Setiap anggota dilarang :
a. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan AD/ART dan peraturan HIMA LAMANDAU SEMARANGlainnya;
b. Menimbulkan suasana tidak sehat yang dapat merusak persatuan dan kerukunan;
c. Menghasut, menimbulkan kebencian, permusuhan dan atau perpecahan;
d. Menghalangi dan atau menghambat program kerja HIMA LAMANDAU SEMARANG.
BAB III
SANKSI
Pasal 7
Jenis sanksi yang dapat dijatuhkan terhadap setiap pelanggaran dapat berupa:
a. Peringatan secara Lisan, dan atau
b. Peringatan secara Tertulis.
c. di berhentikan secara tidak hormat menjadi anggota hima lamandau semarang.
AKHIR KEANGGOTAAN
Pasal 8
Status Keanggotaan berakhir dan atau dapat dibatalkan karena:
a. atas permintaan sendiri;
b. pindah domisili;
c. meninggal dunia;
d. di berhe hentikan secara tidak horamat.
e. sudah tidak lagi berstatus sebagai mahasiswa.
BAB IV
PEMILIHAN KETUA DEWAN PENGURUS
DAN PEMBENTUKAN JAJARAN KERJA
Pasal 9
(1) Ketua Dewan pengurus dipilih oleh Anggota melalui Rapat Umum Anggota yang
diselenggarakan untuk maksud tersebut.
(2) Ketua Dewan pengurus terpilih, membentuk jajaran kerja pelaksana tugas-tugas
organisasi.
(3) ketau dewan pengurus hanya di pilih untuk 1 periode kepengurusan.
BAB V
MASA KEPENGURUSAN
Pasal 10
(1) Anggota Dewan Pembina dan Dewan pengurus diangkat untuk masa tugas 2 (dua)
tahun.
(2) Pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diangkat berdasarkan Surat
Ketetapan dalam Rapat anggota (RAU).




.
BAB VI
LAPORAN PERTANGGUNGAN JAWAB
Pasal 11
Dalam upaya mewujudkan profesionalisme dan transparansi, Dewan pengurus,
menyampaikan Laporan Pelaksanaan Program dan Tugas melalui Rapat Umum
Anggota.
Pasal 24
Laporan Dewan pengurus pada pokoknya berisi informasi
tentang:
a. perkembangan organisasi;
b. pelaksanaan program dan kegiatan;
c. pertanggungan jawab kekayaan organisasi.
BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 12
(1) Perubahan ketentuan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan melalui Rapat Umum Anggota yang secara khusus diselenggarakan untuk maksud tersebut.
(2) Perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1) hanya dapat dilakukan bila terdapat
alasan nyata yang menyebabkan perlunya perubahan.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
(1) Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Rumah
Tangga.
(2) Semua peraturan yang ada tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini.
BAB IX
ATRIBUT
Pasal 1
Atribut hima lamandau semarang terdiri dari :
(1). Pakaian seragam resmi kepengurusan.
(2). Lamabang Organisasi.
(3) bendera organisasi.



III
PENUTUP
Kesimpulan
Organisasi adalah sistem sosial yang dirancang untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat dan lainnya. Organisasi terdiri dari subsistem yang saling terkait yang memenuhi fungsi-fungsi khusus. Sistematis perjanjian antara orang-orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Selain untuk mencapai suatu tujuan tertentu,organisasi juga berfungsi untuk mempererat tali silaturahmi antara anggotanya seperti halnya HIMS yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara mahasiswa lamandau yang berada di semarang.



Literatur :