BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Globalisasi
tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita tidak dapat melepaskan
diri dari globalisasi. Ibaratnya, siap atau tidak siap, kita mesti berhadapan
dengan globalisasi. Namun demikian, arus globalisasi ternyata tidak selamanya
berdampak positif. Ada pula dampak negatifnya. Oleh karena itu, kita harus
mempunyai penyaring (filter) untuk menghadapinya agar kita tidak terlindas oleh
jaman. Justru sebaliknya, kita harus tetap menjadi manusia yang berjiwa manusiawi.
Untuk kesuksesan dan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.
Tujuan
Penulisan
tentang Globalisasi ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Teori
Organisasi Umum 1(softskill). Selain itu makalah ini diharapkan agar dapat menjadi
bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca, agar menjadi warga negara yang baik
dan bertanggung jawab. Serta diharapkan para pembaca bisa berfikir kritis
terhadap situasi dan kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang selalu berubah.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertia dan Proses Globalisasi
A.
Pengertian Globalisasi
Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of
Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the whole
earth. Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau
seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah,
kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh dalam kehidupan
yang lebih luas.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah suatu proses
dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia
menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di
daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow mengemukakan bahwa globalisasi adalah
keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke
dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat
majemuk, kita pun memandang globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi, globalisasi merupakan proses
pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah sistem ekonomi
global.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada
dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless).
Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state) tidak
dapat membendung “sesuatu” yang terjadi di negara lain. Pengertian “sesuatu”
tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti pola perilaku, tatanan kehidupan,
dan sistem perdagangan.
B. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena
baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi
semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi
komunikasi, informasi, dan transportasi.
Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan
abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone)
dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa
sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli
Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli
(konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem
nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan
kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat
dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan
berskala internasional serta cabang-cabangnya.
2. Pengaruh Globalisasi terhadap
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa
Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak
hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world
society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu,
manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat
saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era
globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah
melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu
memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi,
arena politik, dan arena budaya.
Jika
masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan
global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka
akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari
sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang
demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia
menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia
kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke
dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan
menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun
yang tidak memihak rakyat.
Kasus
serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan
Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak
bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan
keterbukaan politik semakin terlihat.
Dari
sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat
dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat
suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati
pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang
positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan
pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang
negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda
sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai
identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan
kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar
kebudayaan yang ada.
3. Aspek-Aspek Positif dan Negatif dari
Globalisasi
Globalisasi
dalam berbagai aspek kehidupan akan membuat setiap bangsa menjadi bagian dari
sistem nilai dunia.
Globalisasi
ekonomi memungkinkan terjadinya sinergi positif antara beberapa kelompok
ekonomi dalam negeri dengan kelompok ekonomi luar negeri. Sinergi ekonomi
positif yang berciri multilateral ini perlu diarahkan untuk tidak mematikan
kelompok-kelompok ekonomi yang sejenis di negara-negara yang beraliansi ekonomi
secara multilateral tersebut.
Secara
politis, era globalisasi dapat menumbuhkan kesadaran berdemokrasi yaitu
kesadaran hak dan kewajibannya serta kesadaran tanggung jawab dalam bernegara.
Pada masa reformasi, demokrasi telah membawa perubahan-perubahan yang besar
diantaranya pelaksanaan pemilihan umum legislatif dengan sistem multipartai dan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung.
Aspek
negatif globalisasi dapat dicontohkan sebagai berikut : Berhadapan dengan
kekuatan global negara-negara dunia ketiga akan sulit mempertahankan pola produksinya
dan sulit meningkatkan taraf hidupnya. Pada umumnya negara-negara berkembang
akan terperangkap dengan hutang-hutangnya yang semakin lama semakin
menggelembung.
Dari
sudut pandang politik, arus globalisasi telah mengembuskan demokratisasi di
banyak negara. Apa yang terjadi di kebanyakan negara berkembang akan
memunculkan sikap dan tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban di
antara sesama. Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan
disintegrasi bangsa. Terjadinya gejala disintegrasi ini karena penguasa atau
elit politik dianggap sudah tidak lagi memperhatikan nasib dan kepentingan
rakyat. Sebaliknya, penguasa hanya mementingkan kepentingan diri, keluarga, dan
kelompoknya.
4. Macam- Macam Globalisasi
1.
Globalisasi
Ekonomi
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh
dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh
batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu
negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu
pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya
produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi
ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
- Globalisasi
produksi,
di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya
produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang
rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi
lokasi manufaktur global.
- Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai
akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio
ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan
sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol
telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer)
bersama mitrausaha dari manca negara.
- Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu
memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti
penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki
pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara
berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin
mudah dan bebas.
- Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan
cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan
teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan
komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai
belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana
jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera
masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju
pada selera global.
- Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk
penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif.
Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat,
ketat, dan fair.
Thompson
mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah
intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari
perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
2.
Globalisasi Kebudayaan
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap
berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek
kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku
seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang
bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia
atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari
persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif
terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai
sarana utama komunikasi antar bangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi
antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya
perkembangan globalisasi kebudayaan.
5. Dampak Globalisasi Ekonomi
A. Dampak Positif
- Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan
ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo.
Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor
produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output
dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan
perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat
meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
- Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu
negara
Perdagangan
yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih
banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan
barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang
lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
- Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan
luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar
yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
- Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi
yang lebih baik
Modal
dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
- Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan
ekonomi
Pembangunan
sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal
dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara
maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
B. Dampak Negatif
- Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah
satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri
yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak
dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada
industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang
untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu,
ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional
semakin meningkat.
- Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi
cenderung menaikkan barang-barang impor.
Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak
berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca
pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan
aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
- Sektor keuangan semakin tidak
stabil
Salah
satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana
luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham
sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak
dan nilai
uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga
saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri,
neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang
domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek
buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
- Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang
Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara,
maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan
ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja
akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi
atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan
efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara,
distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi
masyarakat semakin bertambah buruk.
6. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter
Arus Global
Kita
mempunyai nilai dasar yang dapat membentengi pengaruh buruk akibat arus globalisasi.
Nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali
dari budaya luhur bangsa.
Nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk
percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia
untuk bersikap adil kepada sesama, menghormati harkat dan martabat manusia, dan
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Nilai
persatuan Indonesia memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk
senantiasa menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nilai
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk
bersikap demokratis yang dilandasi dengan tanggung jawab.
Nilai
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia memberikan pemahaman dan
penyadaran kepada bangsa Indonesia atas hak dan kewajibannya yang sama dalam
menciptakan keadilan dan kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus dapat
mengembangkan nilai dan sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan
masyarakat.
7. Menentukan Posisi Terhadap Implikasi
Globalisasi
1. Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan hak kodrat manusia yang
bersifat universal, baik sebagai individu, warga masyarakat, warga negara,
maupun warga dunia. Skala pelanggaran hak asasi manusia itu dapat terjadi
secara lokal di kawasan tertentu, di negara tertentu, dan bahkan di dunia.
Terhadap isu-isu hak asasi manusia, posisi bangsa
Indonesia, yakni berusaha mencegah munculnya pelanggaran-pelanggaran hak asasi
manusia, antara lain dengan cara meningkatkan kesadaran warga negara untuk
menghormati hak asasi manusia, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan
masyarakat, dan mematuhi hukum yang berlaku.
2. Migrasi
Selain hak asasi manusia, migrasi pun merupakan masalah
global. Apakah itu bentuknya emigrasi, imigrasi, atau pengungsian. Bagi negara
yang didatangi tentu akan menimbulkan masalah yang bermacam-macam, seperti
memikirkan masalah keamanan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Demokrasi
Demokrasi dalam arti luas meliputi demokrasi politik,
ekonomi, sosial, dan budaya. Demokrasi menjadi isu global karena nilai-nilai
demokrasi yang semestinya menghormati hak-hak rakyat dalam mengambil keputusan
untuk kepentingannya sendiri telah dirampas oleh penguasa.
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai demokrasi yang
berasaskan Pancasila, seperti memberikan kebebasan berpendapat sesuai dengan
aturan, memberikan kepercayaan kepada rakyat untuk menggunakan hak-hak
politiknya. Bangsa Indonesia senantiasa waspada terhadap sistem demokrasi yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai serta kepribadian bangsa.
4. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya
Alam
Lingkungan hidup dan sumber daya alam yang tidak terjaga
dapat menimbulkan masalah global. Lingkungan hidup yang penuh polusi akan
menimbulkan dampak pada menurunnya derajat kesehatan masyarakat.
5. Perdamaian dan
Keamanan
Perdamaian dan keamanan menjadi dambaan setiap umat
manusia. Namun demikian, kenyataannya sampai saat ini perdamaian dan keamanan
masih sangat mencekam.
Masalah perdamaian dan keamanan telah menjadi masalah
global yang tidak mungkin diselesaikan oleh satu negara saja walaupun negara
itu merupakan negara besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah
membangun kerja sama, baik secara bilateral maupun secara multilateral.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Globalisasi
merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di
dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat
transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam
era global, suatu masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri
terhadap proses globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari
globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta terpuruk
pada era keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak
positif globalisasi antara lain:
- Mudah
memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
- Mudah
melakukan komunikasi
- Cepat
dalam bepergian (mobilitas tinggi)
- Menumbuhkan
sikap kosmopolitan dan toleran
- Memacu
untuk meningkatkan kualitas diri
- Mudah
memenuhi kebutuhan
Dampak negatif globalisasi antara lain:
- Informasi
yang tidak tersaring
- Perilaku
konsumtif
- Membuat
sikap menutup diri, berpikir sempit
- Pemborosan
pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
- Mudah
terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan
suatu negara
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://sro.web.id/makalah-globalisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar