1. Etika (Etimologi),
berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau
adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral
yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya
“Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan
yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam
kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian
perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem
nilai-nilai yang berlaku.
2. Profesi
merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan
dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan
atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan
atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para
pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang
disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi
memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan
khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah
dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi
sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu
ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit
seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir
semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.
Contoh : Suatu
pekerjaan termasuk profesi atau bukan, maka harus diuji kiteria dari pekerjaan
tersebut karena tidak semua pekerjaan adalah profesi. Demikian juga dengan
pekerjaan di bidang komputer.
Contohnya
adalah Software Engineer bisa digolongkan sebagai sebuah profesi karena seorang
yang bekerja sebagai sebuah profesi karena seorang yang bekerja sebagai
software engineer haruslah berpengetahuan dan memilki pengalaman kerja di
bidangnya. Software Engineer adalah melakukan enggeering (analisa, rekayasa,
spesifikasi, implementasi dan validasi) untuk menghasilkan produk berupa
perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah pada berbagai bidang.
Software engineer juga harus terus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya
sesuai dengan perkembangan teknologi komputer yang cepat.
Ada
empat isu etika era informasi pada umumnya, yaitu privacy(kerahasiaan),
accuracy (kebenaran), property (kepemilikan), accessibility (hak akses).
Privacy.
Contohnya, sebagai administrator untuk backup dan replikasi data, mereview data
yang dipercayakan kepada Anda dilakukan seperlunya bila terkait dengan
pekerjaan. Anda harus profesional.
Accuracy.
Informasi yang diberikan harus benar, ter-otentikasi, tepat, akurat, dan
bertanggung jawab karena apa yang Anda informasikan bisa jadi merupakan bahan
referensi dalam membuat keputusan.
Property.
Aspek ini berhubungan dengan siapa pemilik informasi, bagaimana harganya, siapa
channel atau bagaimana informasi itu mengalir, siapa yang boleh mengakses.
Accessibility.
Berhubungan dengan informasi apa yang dapat diperoleh orang seseorang atau
organisasi, dan dalam kondisi seperti apa. Hak akses ini erat hubungannya
dengan privasi dan sekuriti.
3. Etika profesi
menurut keiser dalam ( Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa
keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan
penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi adalah sistem norma,
nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang
benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode
etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar
professional memberikan jasa
sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan
melindungi perbuatan yang tidak professional.
4. Profesionalisme merupakan
komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara
terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap
mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa
mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Alam bekerja, setiap
manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam
profesionalisme tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam
mengoptimalkan ilmu pengetahuan, skill, waktu, tenaga, sember daya, serta
sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan semua bagian/elemen.
Profesionalisme juga bisa merupakan perpaduan antara kompetensi dan karakter
yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral.
Orang yang menyandang
suatu profesi tertentu disebut seorang profesional. Sebagai
seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab untuk mempromosikan
etika penggunaan teknologi informasi di tempat kerja. Kita mempunyai tanggung
jawab manajerial. Kita harus menerima tanggung jawab secara etis seiring dengan
aktivitas pekerjaan.
Etika dan
Profesionalisme sangat dibutuhkan karena Etika membantu manusia untuk melihat
secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu
merumuskan pedoman etis yang lebih kuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan
karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat.
Etika membantu untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan yang perlu
dipahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi
kehidupan, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian
sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Tujuan Etika dalam
teknologi informasi: sebagai dasar pijakan atau patokan yang harus ditaati
dalam teknologi informasi untuk melakukan proses pengembangan, pemapanan dan
juga untuk menyusun instrument.
Kesimpulan
:
Etika profesi merupakan
bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus menjalankan
profesinya secara profesional agar diterima oleh masyarakat. Dengan etika
profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat
mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaan.
Dalam bidang TI tentu
di perlukannya perilaku yang sesuai dengan etika yang berlaku, dalam kegiatan
mengakses ataupun menggunakan teknologi informasi dibutuhkan sikap yang baik
dan sopan. Sehingga kita tidak dapat mengakses teknologi informasi tanpa aturan
yang berlaku. Dan perlunya sikap profesionalisme untuk menghindari tindakan
pembajakan dan pencurian data ataupun hardware dan wewenang/ karena pada zaman sekarang
ini semakin banyak kasus pembajakan dan pencurian hak akses, oleh karena itu
diperlukannya penetapan etika dan profesionalisme dalam bidang TIK.
Referensi :
selamat bergabung di dunia blogger gan , terus nge-post . terus berkarya ! visit my site too
BalasHapusST3 Telkom
and follow my social media instagram please :
Jalin Atma