Kalimat efektif adalah kalimat
yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami
secara tepat pula.
Contoh tidak efektif:
1.
Diambil
dari sebuah tiket bus.
2. Diambil dari sebuah majalah.
Jika bus ini mengambil penumpang
di luar agen supaya melaporkan kepada kami. Kalimat ini kurang jelas maksudnya
kamu ada bagian yang dihilangkan atau tidak sejajar. Siapakah yang diminta
“supaya melaporkan kepada kami”, ternyata imbauan ini untuk para penumpang yang
membeli tiket di agen. Jika demikian, kalimat ini perlu diubah menjadi Jika bus
ini mengambil penumpang-penumpang di luar agen, anda diharap
melaporkannya kepada kami. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas
sehingga dapat dengan mudah dipahami orang lain secara tepat.
Penjelasan :
Kalimat yang baik pertama kali haruslah memenuhi
persyaratan gramatikal. Berarti, kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah kaidah yang berlaku meliputi :
1.
Unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat.
2.
Aturan-aturan tentang EYD.
3.
Cara
memilih kata dalam kalimat (diksi).
Kelengkapan unsure sebuah
kalimat sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh sebab itu, sebuah
kalimat harus memilikipaling kurang subyek dan predikat. Kalimat yang lengkap
ini harus ditulis sesuai dengan aturan-aturan EYD, kata-kata yang dipergunakan dalam membentuk
kalimat tadi haruslah dipilih dengan tepat. Dengan demikian kalimat menjadi
jelas maknanya.
Kalimat efektif adalah kalimat
yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara lugas ( tidak berbelit-belit, tidak mengobral kata, dan tidak
menimbulkan makna ganda ) sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh si
pembaca dapat ditangkap secara tepat pula oleh si penerima. Kalimat efektif
adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk mengungkapkan gagasan penulis
sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami gagasan yang terungkap dalam
kalimat itu sebagaimana gagasan yang dimaksud oleh penulis. Kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan-gagasan pembicara / penulis secara tepat dan
sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dengan gagasan- gagasan
pembicara / penulis itu dalam pikiran pendengar / pembaca.
Pengertian
Kalimat Efektif
Kalimat
efektif ialah
kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada
pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara
atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan,
gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud sipembicara atau penulis.
Kalimat efektif
adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat
yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/penulis.
Ciri-
Ciri kalimat Efektif
·
Memiliki
unsur penting atau pokok, minimal unsur SP.
·
Taat
terhadap tata aturan ejaan yang berlaku.
·
Menggunakan
diksiyang tepat.
·
Menggunakankesepadanan
antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logisdansistematis.
·
Menggunakan
kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
·
Melakukan
penekanan ide pokok.
·
Mengacu
pada kehematan penggunaan kata.
·
Menggunakan
variasi struktur kalimat.
Kalimat Efektif berfungsi Untuk menghindari salah paham dalam komunikasi serta Menghasilkan bahasa yang dihasilkan lebih
hidup, segar, mudah ditangkap dan dipahami.
PENGGUAAN
KALIMAT EFEKTIF
Digunakan pada
tulisan ilmiah seperti makalah,skripsi,tesis,disertasi,laporan penelitian,dan
sebagainya.
Kalimat efektif
berbeda dengan kalimat yang dipakai oleh para sastrawan atau wartawan.
SYARAT-SYARAT
KALIMAT EFEKTIF
1.
Kelogisan
·
Kalimat
pasif dan aktif harus jelas
·
Subjek
dan keterangan harus jelas
·
Pengantar
kalimat dan predikat harus jelas
·
Induk
kalimat dan anak kalimat harus jelas
·
Subjek
tidak ganda
·
Predikat
tidak didahului kata yang
Suatu kalimat dikatakan logis apabila informasi dalam
kalimat tersebut dapat diterima oleh akal atau nalar. Logis atau tidaknya
kalimat dilihat dari segi maknanya, bukan strukturnya. Kelogisan kalimat tampak
pada gagasan dan pendukungnya yang dipaparkan dalam kalimat. Suatu kalimat
dikatakan logis apabila gagasan yang disampaikan masuk akal, hubungan antar
gagasan dalam kalimat masuk akal, dan hubungan gagasan pokok serta gagasan
penjelas juga masuk akal.
Contoh kalimat salah
nalar:
a. Waktu dan tempat dipersilahkan. (siapa yang
dipersilahkan)
b. Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
b. Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
2.
Kepararelan
Predikat
kalimat majemuk setara rapatan harus pararel. Artinya,jika kata kerja harus kata
kerja semuanya;jika kata benda harus kata benda semuanya.Contoh:
Harga
minyak disesuaikan atau kenaikan itu secara wajar.
Harga
minyak disesuaikan atau dinaikan secara wajar
3.
Ketegasan
·
Unsur-unsur
yang ditonjolkan diletakkan diawal kalimat.
·
Membuat
urutan yang logis.
Misalnya
1, 2, dan 3 ; kecil, sedang, dan besar; anak-anak,
remaja dan orang tua, dsb.
Contoh:Presiden menegaskan agar
kita selalu hidup disiplin.
Contoh:
Penggemarnya tidak hanya anak-anak,tetapi
juga remaja,orang tua bahkan kakek-kakek.
4.
Kehematan
Kehematan
adalah penggunaan kata-kata secara hemat,tetapi tidak mengurangi makna atau mengubah
informasi.
·
Menghilangkan
pengulangan subjek yang sama pada anak kalimat.
·
Menghindarkan
pemakaian super ordinat pada hiponimi kata.
·
Menghindarkan
kesinoniman kata dalam kalimat.
5.
Ketepatan
Ketepatan
ialah pemakaian diksi
atau pilihan kata harus tepat.
·
Pemakaian
kata harus tepat
·
Kata
berpasangan harus sesuai
·
Menghindari
peniadaan preposisi.
6.
Kecermatan
Cermatialah
kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan tafsir ganda dan harus tepat diksinya.Prinsip
kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi. Agar tercapai kecermatan
dan ketepatan diksi, harus memperhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini.
·
Hindari
penanggalan awalan
·
Hindari
pemakaian kata ambigu
7.
Kepaduan
Kepaduan
ialah informasi yang disampaikan itu tidak terpecah-pecah.
·
Kallimat
tidak bertele-tele dan harus sistematis.
·
Kalimat
yang padu menggunakan pola aspek-agen-verbal atau aspek-verbal-pasien.
·
Diantara
predikat kata kerja dan objek penderita tidak disisipkan kata dari pada/tentang.
8.
Kesejajaran
Kesejajaran
adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama padakata-kata yang paralel.Agar kalimat
terlihat rapi dan bermakna sama,kesejajaran dalamkalimat diperlukan.
Contoh:Maskapai
tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan
barang, busuknya makanan, dan jika hewan yangdiletakkan didalam
bagasi tiba-tiba mati.
·
Maskapai
tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen, kerusakan
barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan.
Pada
kalimat tersebut kata busuknya dan mati tidak paralel
dengan kata kehilangan dan kerusakkan, maka dua
kata tersebut disejajarkan menjadi kebusukkan dan kematiaan.
9. Keharmonisan
Keharmonisan
kalimat artinya setiap kalimat yang kita buat harus harmonis antara pola
berpikir dan struktur bahasa.
·
Subjek
Subjek
(S) ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda, sesuatu hal,
·
Predikat
Predikat
(P) adalah bagian kalimat yang memberitahu melakukan apa atau dalam keadaan bagaimana
subjek. Predikat dapat juga berupa sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri
subjek.
·
Objekdan
Pelengkap
Objek
dan Pelengka pada bagian kalimat yang melengkapi predikat.
·
Keterangan
Keterangan
(Ket) ialah bagian kaliamat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.
10
Kevariasian
Untuk menghindari kebosanan dan
keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai
dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang.
a. Cara memulai
Subyek pada awal kalimat.
Contoh:
Bahan biologis menghasilkan medan magnetis dengan tiga cara.
Bahan biologis menghasilkan medan magnetis dengan tiga cara.
Predikat pada awal kalimat (kalimat inversi sama dengan susun balik)
Contoh:
Turun perlahan-lahan kami dari kapal yang besar itu.
Turun perlahan-lahan kami dari kapal yang besar itu.
Kata modal pada awal kalimat
Dengan adanya kata modal, maka kalimat-kalimat akan berubah nadanya,
yang tegas menjadi ragu tau sebaliknya dan yagn keras menjadi lembut atau
sebaliknya.
Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan sebagainya.
Untuk menyatakan ketidakpastian digunakan : mungkin, barangkali, kira-kira, rasanya, tampaknya, dan sebagainya.
Untuk menyatakan kesungguhan digunakan: sebenarnya, sesungguhnya, sebetulnya, benar, dan sebagainya.
Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan sebagainya.
Untuk menyatakan ketidakpastian digunakan : mungkin, barangkali, kira-kira, rasanya, tampaknya, dan sebagainya.
Untuk menyatakan kesungguhan digunakan: sebenarnya, sesungguhnya, sebetulnya, benar, dan sebagainya.
Contoh:
Sering mereka belajar bersama-sama.
Sering mereka belajar bersama-sama.
b. Panjang-pendek kalimat.
Tidak selalu kalimat pendek mencerminkan kalimat yang baik atau efektif,
kalimat panjang tidak selalu rumit. Akan sangat tidak menyenangkan bila membaca
karangan yang terdiri dari kalimat yang seluruhnya pendek-pendek atau
panjang-panjang. Dengan menggabung beberapa kalimat tunggal menjadi kalimat
majemuk setara terasa hubungan antara kalimat menjadi lebih jelas, lebih mudah
dipahami sehingga keseluruhan paragraf merupakan kesatuan yang utuh.
c. Jenis kalimat.
Biasanya dalam menulis, orang cenderung menyatakannya dalam wujud
kalimat berita. Hal ini wajar karena dalam kalimat berita berfungsi untuk
memberi tahu tentang sesuatu. Dengan demikian, semua yang bersifat memberi
informasi dinyatakan dengan kalimat berita. Tapi, hal ini tidak berarti bahwa
dalam rangka memberi informasi, kalimat tanya atau kalimat perintah tidak
dipergunakan, justru variasi dari ketiganya akan memberikan penyegaran dalam
karangan.
d. Kalimat aktif dan pasif.
Selain pola inversi, panjang-pendek kalimat, kalimat majemuk dan setara,
maka pada kalimat aktif dan pasif dapat membuat tulisan menjadi bervariasi.
e. Kalimat langsung dan tidak langsung.
Biasanya yang dinyatakan dalam kalimat langsung ini adalah ucapan-ucapan
yang bersifat ekspresif. Tujuannya tentu saja untuk menghidupkan paragraf.
Kalimat langsung dapat diambil dari hasil wawancara, ceramah, pidato, atau
mengutip pendapat seseorang dari buku.
10.
Penekanan
Gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh
pembicara biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan
sebagainya pada bagian kalimat tadi. Dalam penulisan ada berbagai cara untuk
memberikan penekanan yaitu :
Posisi dalam kalimat
Untuk memberikan penekanan dalam
kalimat, biasanya dengan menempatkan bagian itu di depan kalimat. Pengutamaan
bagian kalimat selain dapat mengubah urutan kata juga dapat mengubah bentuk
kata dalam kalimat.
Contoh :
·
Salah
satu indikator yang menunjukkan tak efesiennya Pertamina, menurut pendapat
Prof. Dr. Herman Yohanes adalah rasio yang masih timpang antara jumlah pegawai
Pertamina dengan produksi minyak.
·
Rasio
yang masih timpang antara jumlah pegawai Pertamina dengan produksi minyak
adalah salah satu indikator yagn menunjukkan tidak efisiennya Pertamina.
Demikian pendapat Prof. Dr. Herman Yohanes.
Urutan yang logis
Sebuah kalimat biasanya memberikan
sebuah kejadian atau peristiwa. Kejadian yang berurutan hendaknya diperhatikan
agar urutannya tergambar dengan logis. Urutan yang logis dapat disusun secara
kronologis, dengan penataan urutan yang makin lama makin penting atau dengan
menggambarkan suatu proses.
Contoh :
·
Kehidupan
anak muda itu sulit dan tragis.
Referensi :