Senin, 04 Juni 2012

KEBANGGAAN YANG MULAI TERPURUK


pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia gagal masuk semi final Piala Thomas.
Indonesia sempat berjaya pada 1958 silam ketika Piala Thomas kali pertama digelar di Malaysia. Indonesia yang dimotori Tan Joe Hok berhasil meraih piala yang menjadi lambang supremasi bulutangkis beregu putra.

Dalam perjalanan sejarah, Indonesia juga tidak pernah kehabisan bibit unggul. Setelah Tan Joe Hok, Indonesia terus melahirkan bintang seperti Rudi Hartono, Liem Swi King, atau Icuk Sugiarto. Indonesia meraih 13 kali Piala Thomas sejak kejuaraan yang digagas Sir George Alan Thomas itu digelar.

Indonesia pernah mencatatkan sejarah sebagai negara ketiga yang berhasil menyandingkan Piala Thomas dan Piala Uber pada 1975, setelah Amerika Serikat dan Jepang. Pada 1994 dan 1996, Indonesia kembali unggul di Piala Thomas.

Tercatat, Indonesia terakhir kali meraih Piala Thomas pada 2002 lalu. Tahun ini, Indonesia dianggap benar-benar terpuruk di ajang Piala Thomas yang digelar di Wuhan, Cina. Indonesia harus bertekuk lutut di hadapan Jepang dengan 2-3.

Dari kegagalan ini mungkin indonesia bisa mengambil pelajaran berharga,dan lebih membenahi sistem pembinaan bulu tangkis tanah air.serta mengatur lagi regenerasi bulu tangkis indonesia dengan cara tidak memaksa para pemain senior untuk terus bermain di banyak kompetisi internasional semata-mata demi mendapatkan banyak piala.

Akibatnya muncul jurang pemisah yang lebar antara pemain muda dan pemain senior dalam hal jam terbang. Selain itu kemampuan atlet muda negara lain bisa bertambah bagus sebab mendapatkan lawan tanding yang bagus dari indonesia, kesempatan ini lah yang dimanfaatkan pemain negara lain untuk berkembang lebih cepat.

Sepuluh tahun tanpa gelar merupakan waktu yang terlalu lama. Padahal, itulah cabang olahraga yang pernah membawa kita terbang begitu tinggi. Nama Indonesia harum di mata internasional karena prestasi besar kita di cabang bulu tangkis.

Hanya bulu tangkislah yang mampu membawa kita masuk ke dalam kelompok negara peraih emas Olimpiade. Sejak Alan Budikusuma dan Susy Susanti mempersembahkan medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992, kita boleh berbangga sudah masuk ke dalam kelompok elite negara-negara peserta Olimpiade.

Ketika prestasi bulu tangkis kita terus terpuruk seperti ini, tentu harus ada evaluasi menyeluruh yang kita lakukan. Tanpa harus mencari kambing hitam, kita harus berani melakukan refleksi terhadap kesalahan pembinaan yang terjadi dan memikirkan jalan keluarnya.

Semoga PBSI lebih memberikan kesempatan kepada pemain muda agar mendapatkan lebih banyak pengalaman bertanding. Tak apalah memetik hasil yang kurang memuaskan untuk beberapa saat yang penting pemain muda mendapatkan kesempatan bertanding.karena suatu pembenahan membutuhkan waktu dan juga pengorbanan.